Apakah
anak – anak masih tahu permainan tradisional di Bali sekarang ini? Salah satunya permainan yang menyenangkan yang ada di Bali adalah meong –
meongan, metajog, dan kring – kringan. Wah permainan ini sangat menarik. Ayo anak – anak mari kita bermain!
1.Permainan
Meong – meongan
Permainan tradisional ini lahir jauh
sebelum dikenalnya serial karton Tom & Jerry. Permainan ini membutuhkan
paling tidak 8 pemain. Satu orang akan berperan sebagai kucing yang bertugas
menangkap tikus, satu atau dua orang sebagai tikus, dan yang lainnya bertindak
sebagai jaring lingkaran yang bertugas menghalangi gerak kucing dan melindungi
si tikus. Permainan ini sangat membantu anak-anak untuk bergerak aktif. Untuk
menentukan siapa yang bertugas menjadi tikus, kucing, dan jaring dilakukan
dengan undian. Permainan ini wajib diiringi oleh lagu yang harus mereka
nyanyikan. Ini Lirik lagunya:
Meong
– meong alih je bikule (kucing – kucing carilah si tikus)
Bikul
gede – gede buin mokoh – mokoh (tikus besar –besar, dan juga gemuk – gemuk)
Kereng
pesan ngerusuhin (sering kali mengacaukan)
Juk
meong, juk bikul, juk meong, juk bikul.. (tangkap kucing, tangkap tikus...)
2.
Permainan Metajog
Sebuah permainan
tradisional Bali yang sudah tidak ada penggemarnya lagi. Dikalahkan oleh
gemuruh permainan luar yang mahal seperti ‘play stesien’ dan ‘motor remot’.
Metajog ini sebenarnya murah meriah. Hanya diperlukan dua potongan bambu untuk kaki-kakian. Untuk alas tempat berpijak bisa dipakai potongan bambu kecil atau kayu. Alas ini kemudian diikat pada kaki tajog dengan ketinggian yang disesuaikan dengan keinginan dan keberanian. Keseimbangan yang baik memang mutlak diperlukan bila tidak ingin jatuh terjebak dari kaki tajog yang tinggi
Metajog ini sebenarnya murah meriah. Hanya diperlukan dua potongan bambu untuk kaki-kakian. Untuk alas tempat berpijak bisa dipakai potongan bambu kecil atau kayu. Alas ini kemudian diikat pada kaki tajog dengan ketinggian yang disesuaikan dengan keinginan dan keberanian. Keseimbangan yang baik memang mutlak diperlukan bila tidak ingin jatuh terjebak dari kaki tajog yang tinggi
3.
Permainan Engkeb – engkeban
Dalam bahasa Indonesia, permainan
ini disebut petak umpet. Jumlah pemainnya minimal tiga orang. Satu sebagai
pencari, yang lain bersembunyi. Sebelum mencari, Si anak yang bertugas sebagai
pencari harus memejamkan matanya sampai hitungan ke sepuluh. Anak-anak lain
harus mencari tempat persembunyian yang sulit untuk ditemukan. Anak yang
ditemukan pertama kali akan menjadi pencari pada sesi berikutnya. Selain hom
pim pa, ada lagu unik dalam menentukan siapa yang harus bertugas sebagai
pencari yaitu : kring, kring japit, kaja kangin gedibres..! (kring,
kring japit, ke tenggara melesat).
Nah
itulah permainan yang sangat menyenangkan.selamat mencoba!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar